Sabtu, 10 Maret 2012

Jalanan Kesengsaraan

bismillah...

Itu judul di atas "Jalanan Kesengsaraan" rada dramatisir gimana gitu yaa HA-HA. Tapi biarkanlah, karena emang  sesuai sama jalan ceritanya. Mula mula gini looh, sering aku ngeliat orang orang yang selalu ada di pinggir jalan dengan baju compang camping, lusuh, juga wajah yang menolehkan rasa iba, dengan mangkok kecil yang dipegangnya atau juga dengan tangan yang selalu diulurkan untuk sekedar meminta beberapa uang kecil untuk sesuap nasi. Dan, sering aku melihat beberapa anak kecil yang membawa gitar kecil (ukulele) atau kecrikan kecil  yang dibuat dari kayu dan bekas tutup botol yang dipasang untuk sebuah iringan kecil yang digunakan untuk mengiringi lagu yang ia nyanyikan, dengan baju lusuh yang ia pakai dan dengan suara suara kecil yang mereka nyanyikan, yang pada akhirnya akan mengulurkan tangannya untuk meminta satu atau beberapa receh yang ia terima lalu naik turun kendaraan umum yang lewat di depan mereka untuk melakukan hal yang sama yaitu "ngamen".

Kalian tau kan semua itu? Nah itu yang kadang bikin aku ngerasa gimanaa gitu, selalu ngeliat mereka yang engga seberuntung kita kita ini. Mereka nyari uang juga untuk kebutuhan mereka masing masing dan sehari penuh mereka bekerja hanya untuk satu kali makan mungkin yaa. Dan, setiap harinya pasti akan selalu begitu begitu dan begitu setiap harinya. Berbeda dengan keadaan kita yang setiap kali pulang sekolah tinggal makan dan setiap kali meminta uang ke orang tua mudah banget dikasihnya, kadang uang yang dikasih orang tua kita pun hanya untuk membeli hal hal yang kurang penting dan ga wajib kita punya, hanya saja kita selalu menghambur hamburkannya, bukan ditabung malah dibelikan untuk hal yang kurang berguna. Beda banget sama mereka yang ada di luar sana, beda banget! Kadang aku melihat tetapi bukan kadang lagi tapi sering! Sering aku liat anak anak yang ada di jalanan itu seharusnya masih harus ada di sekolah saat itu dan mendapatkan penuh kasih sayang dari orang tuanya, bukannya bekerja menjadi anak anak yang hidup di jalanan untuk mencari nafkah dan bahan pakan sehari hari mereka tanpa kasih sayang dari orang tuanya yang entah kemana. Mereka itu butuh pendidikan, mereka juga butuh kasih sayang yang sangat sangat dari orang tuanya, juga masih bisa merasakan indah indahnya saat mereka masih berumur sangat muda itu. Mereka sangat pantas mendapatkan semua itu, mereka sangat pantas untuk bisa mendapatkannya.

Tapi, waktu itu aku pernah dengar cerita yang membuat aku semakin bingung tentang orang orang yang ada diluar sana. Waktu itu ada seorang ibu ibu yang mengemis dan meminta minta ke setiap rumah dengan baju lusuh dan membawa sebuah samping yang selalu dipanggulnya dan mengulurkan sebuah tangannya. Memang benar "apapun itu jangan pernah melihat dari cover-nya (luar) saja tapi harus benar benar dilihat dari dalamnya" ya seperti itu, orang orang selalu melihat ibu ibu itu penuh dengan rasa iba dan kasihan. Tapi setalah aku mendengar semua perbincangan orang orang tentang ibu ibu itu aku semakin gimanaa gitu sama ibu itu, karena yaa katanya waktu itu ibu ibu peminta itu kepergok lagi naik ojeg untuk pulang! waduuh? dan sering banget orang bilang, kalo orang yang minta minta itu sebenarnya orang yang cukup mampu dan bisa dibilang bukan orang yang sengsara, mereka semua memiliki rumah dan mereka meminta minta karena hanya malas untuk bekerja jadi mereka mencari entengnya saja. Yah payah banget kena tipu sama yang begituan padahal kalo kita sedang memberi pasti dengan rasa ikhlas kan tulus banget ngasihnya juga karena melihat keadaan mereka yang kayak gitu. Yaelah tapi kalo misalnya semua itu cuma sandiwara doang, kita juga jadi ikut sebel kan?! -___-. Terus aku juga denger dan sering liat, anak anak yang ngamen atau ngemis gitu uangnya cuma untuk dibeliin lem aibon tau kan? dan kadang suka ada yang cuma untuk dibeliin sebatang rokok doang dong?! ampuun deh, terus tau kan selalu ada orang yang keliatan luka atau apalah ternyata dibalik semua itu ada yang bohong juga looh mereka hanya berpura pura sakit untuk meminta rasa iba dari orang orang yang lewat. Yah, begitulah seharusnya sih orang orang yang seperti itu sadar kalau "bohong itu dosa". Hanya orang orang yang tidak bertanggung jawablah yang melakukan semua perbuatan seperti itu. Jangan pernah berbohong deh ga akan ada untungnya kok buat kita, malah ujung ujungnya kita selalu dihantui dengan rasa kebohongan dan sampai sampai malah menjadi sebuah kebiasaan yang buruk looh. Tapi kalo berbohong demi kebaikan boleh ga ya? *loh (-____-").

Lanjut, aku selalu bertanya mengapa ada orang yang seperti itu? mengapa harus anak anak kecil yang masih selayaknya mereka mendapatkan moment moment indahnya disaat umur yang masih belia itu yang sangat butuh pendidikan dan hal hal yang memang wajib mereka rasakan. YA! aku mengambil kesimpulan dari semua itu "hidup itu seperti roda yang berputar, kadang kalanya kita merasakan indahnya dunia dan kadang juga sebaliknya, ada sendok ada garpu, ada lautan ada daratan, ada laki laki ada perempuan, ada sedih juga rindu (naon?), ada tawa ada tangis, ada senang ada sedih dan ada sulit pasti ada mudah, yakin semua orang pasti mengalaminya, dan yakinlah Allah tidak akan pernah memberikan apa yang tidak kita inginkan yakin Allah lebih tau dari segalanya dan pastilah Allah akan memberikan yang terbaik dan apa yang kita inginkan jika memang kita bersungguh sungguh" Amiin =).

Ya, mungkin hanya segitu yang dapat aku tulis aku selalu berdoa untuk kebaikan mereka yang ada di luar sana. Mungkin semua orang tidak bernasib sama tetapi Allah melihat semua orang itu selalu sama di matanya dan Allah tidak akan pilih kasih kepada hambanya. Yakin deh, Allah pasti bakal ngasih yang terbaik buat kita dan pasti bakal ngasih apapun yang kita inginkan bukan secara tiba tiba tapi perlu adanya doa juga dan akan timbul pada saatnya. Amiin... :))

----- UDAHAN -----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar